Berdasarkan jenis makanannya, hewan terbagi menjadi tiga kelompok, yakni hewan Omnivora (pemakan segala), Hewan Karnivora (pemakan daging) dan hewan Herbivora (pemakan tumbuhan). Sedangkan berdasarkan tipe lambung yang dimiliki, hewan – hewan digolongkan kedalam dua kelompok yaitu hewan monogastrik dan hewan poligastrik.
Hewan monogastrik (hewan non rumansia) adalah hewan – hewan yang memiliki lambung sederhana atau lambung tunggal, seperti ayam, tikus, dan babi. Sedangkan, hewan poligastrik (hewan rumansia atau memamah biak) adalah hewan – hewan yang memiliki lambung jamak atau banyak, seperti sapi, domba, kambing dan kerbau. Jumlah lambung mereka ada 4. Hal ini disebabkan karena rumput dan tetumbuhan yang umum dikonsumsi hewan memamah biak mengandung zat selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya. Karena itu mereka memiliki 4 lambung yang masing – masing disebut dengan rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Begitu pula di perut hewan memamah biak ini terdapat enzim “selulase” yang membantu mencerna “selulosa”.
Berikut adalah proses pencernaan pada hewan sapi (memamah biak):
1. Karena sapi tidak memiliki gigi seri bagian atas dan taring, tetapi mempunyai lebih banyak gigi geraham, maka sapi mengambil rumput dengan cara melingkarkan lidahnya pada rumput lalu menariknya. Sapi membasahi makanannya dengan air ludah dan mengunyahnya sebentar kemudian menelannya.
2. Makanan yang dikunyah itu masuk ke rumen untuk dilembutka. Kemudian, setelah dicerna di rumen, makanan masuk ke retikulum. Retikulum ini akan membentuk makanan tersebut menjadi bola – bola kasar yang disebu “bolus”.
3. Pada saat sapi istirahat, bolus akan didorong dari retikulum untuk dikunyah lagi di mulut sapi.
4. Setelah dikunyah untuk yang kedua kalinya, makanan pun ditelan lagi, kali ini masuk ke omasum dan dan didorong lagi ke abomasum. Disini nutrisi makanan akan diserap.
5. Dari abomasum, makanan masuk ke dalam usus. Di usus juga terjadi penyerapan nutrisi makanan. Akhirnya sisa- sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk feses (kotoran).
Hewan monogastrik (hewan non rumansia) adalah hewan – hewan yang memiliki lambung sederhana atau lambung tunggal, seperti ayam, tikus, dan babi. Sedangkan, hewan poligastrik (hewan rumansia atau memamah biak) adalah hewan – hewan yang memiliki lambung jamak atau banyak, seperti sapi, domba, kambing dan kerbau. Jumlah lambung mereka ada 4. Hal ini disebabkan karena rumput dan tetumbuhan yang umum dikonsumsi hewan memamah biak mengandung zat selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya. Karena itu mereka memiliki 4 lambung yang masing – masing disebut dengan rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Begitu pula di perut hewan memamah biak ini terdapat enzim “selulase” yang membantu mencerna “selulosa”.
Berikut adalah proses pencernaan pada hewan sapi (memamah biak):
1. Karena sapi tidak memiliki gigi seri bagian atas dan taring, tetapi mempunyai lebih banyak gigi geraham, maka sapi mengambil rumput dengan cara melingkarkan lidahnya pada rumput lalu menariknya. Sapi membasahi makanannya dengan air ludah dan mengunyahnya sebentar kemudian menelannya.
2. Makanan yang dikunyah itu masuk ke rumen untuk dilembutka. Kemudian, setelah dicerna di rumen, makanan masuk ke retikulum. Retikulum ini akan membentuk makanan tersebut menjadi bola – bola kasar yang disebu “bolus”.
3. Pada saat sapi istirahat, bolus akan didorong dari retikulum untuk dikunyah lagi di mulut sapi.
4. Setelah dikunyah untuk yang kedua kalinya, makanan pun ditelan lagi, kali ini masuk ke omasum dan dan didorong lagi ke abomasum. Disini nutrisi makanan akan diserap.
5. Dari abomasum, makanan masuk ke dalam usus. Di usus juga terjadi penyerapan nutrisi makanan. Akhirnya sisa- sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk feses (kotoran).
Posting Komentar